Rabu, 29 November 2017

[Matkul Jurnalistik Online] UTS Jurnalistik Online

Nama               : Ashari Muliawati
NIM                : 1571507167
Kelompok       : BC

Soal
     a.        Buatlah artikel atau opini minimal 9 paragraf tentang Relevansi Jurnalistik online dalam                       perkuliahan Anda sebagai  mahasiswa Fikom Budi Luhur. (Jangan lupa judul dan perhatikan               kaidah penulisan)
     b.      Sebutkan 9 kaidah jurnalisme Bill Kovach. Pilih salah satu kaidah yang menarik menurut Anda           lalu berikan penjelasan selengkap mungkin tentang kaidah yang anda pilih tersebut.


Jawab
a.              Bijak dalam Berjurnalis Online
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), relevansi berarti hubungan; kaitan. Artimya, sesuatu yang memiliki hubungan ataupun sesuatu yang berkaitan. Jurnalistik artinya pengumpulan data atau informasi yang berdasar kepada fakta di lapangan lalu informasi tersebut diolah dan disebarluaskan ke khalayak melalui media. Sementara saya yang merupakan mahasiswi fakultas ilmu komunikasi, merasakan adanya kaitan yang penting mengenai jurnalistik karena saya telah mempelajari bagaimana menulis dan memproduksi sebuah berita, mulai dari soft news sampai hard news.
Jurnalistik Online sendiri artinya mengumpulkan informasi atau data yang berupa fakta tetapi disampaikan atau disebarluaskan melalui media online sehingga dapat tersebar dengan luas dan cepat kepada masyarakat. Dengan menggunakan media online, masyarakatpun mendapatkan informasi jauh lebih cepat daripada yang disiarkan di media offline seperti surat kabar, televisi, dan radio.
Karena dituntut kecepatan ini, biasanya berita atau informasi yang tersebar kurang bisa disaring atau dimaknai secara mendalam bagi khalayak, sehingga dapat menyebabkan simpang siur di masyarakat. Apalagi dengan maraknya Citizen Journalism, masyarakat dapat dengan mudah menyebarkan informasi bahkan beberapa disebarkan tanpa melalui proses sensor dan terkadang menyelipkan opininya sehingga memicu terjadinya kesalahpahaman.
Kecepatan penyebaran berita atau informasi ini menyebabkan penyebaran berita atau informasinya menjadi lebih cepat, murah, dan mudah. Sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi, saya belajar bahwa setiap berita yang ingin disebarluaskan hendaknya melalui proses sensor agar tidak menyinggung sebuah pihak, apalagi jika kasusu tersebut berupa bencana yang memakan korban jiwa.
Karena pada dasarnya seorang jurnalis memiliki kode etik dan memiliki undang-undngnya tersendiri, jadi hasil karyanya juga harus dipertanggung jawabkan. Namun lain halnya dengan Citizen Journalism yang bisa dengan mudah menyampaikan dan menyebarluaskan informasi yang terkadang sumbernya tidak dicantumkan, sehingga menyebabkan kesalahpahaman, apalagi bagi orang awam yang biasanya langsung mempercayai sebuah berita lalu disebaluaskan lagi melalui grup Line, WhatsApp, dan sebagainya.
Menurut saya, seharusnya jika ingin menyebarkan sebuah berita atau informasi sebaiknya dicek dahulu kebenarannya, lalu cantumkan tanggal kapan berita itu diliput, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahpahaman pada masyarakat. Meskipun tidak semua orang memiliki pengetahuan tentang ilmu komunikasi, setidaknya mereka juga harus belajar bahwa penyebarluasan berita bukan hanya ambil lalu share, tetapi juga harus ada proses pengeditannya atau dalam caption berita tersebut dituliskan setidaknya tanggal, tempat, dan apa penyebab kejadiannya.
Namun menurut saya, Citizen Journalism ini tidak berlaku unutk orang-orang yang gagap teknologi, seperti orang-orang pedalaman, orang tua yang tidak memiliki handphone, maupun masyarakat pedesaan yang susah mendapatkan sinyal. Jadi Citizen Journlaism dikalangan mereka ini tidak berlaku. Paling tidak, mereka mendapatkan berita atau informasi melalui radio atau televisi.
Masyarakat perkotaan yang terbiasa hidup dengan menggunakan alat-alat digital lebih bisa merasakan dampak dari adanya Citizen Journalism. Saya sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi pun sangat merasakannya, apalagi dalam jangkauan Twitter dan Instagram. Dalam instagram, fitur adanya video pendek berdurasi kurang dari 1 menit sangat laku dikalangan pelaku Citizen Journalism untuk sharing kejadian, berita, atau informasi terkini.
Bagi saya, kemudahan mengakses internet telah memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat. Perkembangan teknologi membawa masyarakat menuju perubahan yang semakin pesat dan membuat semuanya menjadi lebih praktis. Namun sebagai pengguna juga harus bisa bersikap bijak dalam menggunakan media online agar media online dan jurnalisme online bisa menjadi alternatif media di era digital sekarang ini.


b.             9 Kaidah Jurnalisme Bill Kovach
1.      Journalism’s first obligation is to the truth.
2.      Its first loyalty is to citizens.
3.      Its essence is adicipline of verification.
4.      Its practitioners must maintain an independence from those they cover.
5.      It must serve as an independent monitor of power.
6.      It must provide a forum for public criticism and compromise.
7.      It must strive to make the significant interesting and relevant.
8.      It must keep the news comperhensive and proportional.
9.      Its practitioners must be allowed to exercise their personal conscience.

Dalam kasusu ini saya memilih poin nomor 5, yaitu it must serve as an independent monitor of power, artinya jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen kekuasaan. Bagi saya, jurnalis juga harus memantau kekuasaan dan membantu menegakkan demokrasi, jangan pandang bulu dalam memantau kinerja pemerintah, mangingat pers di Indonesia adalah Pers Pancasila, jadi harus ada interaksi positif antara pers dengan pemerintah. Beritakan yang baik-baik tentang pemerintah untuk masyarakat, sehingga masyarakat dapat mempercayai kinernja positif pemerintahnya. Dan sebaliknya, apabila ada sekelompok rakyat yang sengsara, para jurnalis juga harus menyampaikan kepada pemerintah agar kesengsaraan tersebut segera diperbaiki oleh pemerintahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar